Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia mengusulkan pemberlakuan crash program kepada Pemerintah berupa uang muka sebesar Rp 1.000.000 untuk pembelian rumah bersubsidi khusus masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto berharap pemeritah membuat skema baru dalam mengatasi kebutuhan rumah, khususnya di perkotaan. Salah satu cara diterapkan kembali metode "Seribu Tower".
Pengembang rumah bersubsidi menambatkan harapan besar pada Jokowi yang resmi menjadi capres pada Pemilu 2014. Jokowi diharapkan semakin peduli pada pemenuhan kebutuhan rumah sebagai kebutuhan dasar manusia sekaligus hak asasi.
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia Eddy Hussy mengaku tahun ini pesimistis bisa membangun banyak rumah bersubsidi dengan skema FLPP. Jumlah rumah sederhana yang bisa masuk dalam program FLPP akan semakin sedikit.