Gagalnya pemerintah mengatasi kekurangan rumah, memaksa kelas menengah bergerak sendiri dengan menjalankan sistem urun dana atau "crowdfunding" untuk membangun hunian yang mereka inginkan.
Menurut survei online yang dilakukan Qingjan Realty pada awal tahun ini, sekitar 79 persen pasangan muda di Singapura lebih memilih tinggal di kondominium eksekutif yang dilengkapi dengan smart technology.