Untuk memastikan harga hunian tetap murah bagi masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah pemerintah menyiapkan beberapa skema subsidi selisih bunga.
Ada kabar baik bagi 600.000 ekspatriat Filipina yang bekerja di Uni Emirat Arab. Mereka ditawari rumah dengan harga murah hanya sekitar Rp 131 juta per unit.
Angka kekurangan rumah (backlog) yang mencapai 15 juta unit, dan 70 persen di antaranya didominasi kelas menengah ke bawah, justru merupakan alasan utama pengembang raksasa sekelas Grup Ciputra setia berproduksi.