Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#Ruang

27:31
Ruang Jernih #14: Inferioritas, Akar Kekerasan pada Kasus Pengeroyokan Ade Armando
Ruang Jernih #14: Inferioritas, Akar Kekerasan pada Kasus Pengeroyokan Ade Armando
Demonstrasi berskala besar yang terjadi di Jakarta dan sejumlah kota di tanah air pada 11 April 2022 lalu menjadi gambaran jelas bahwa nuansa kebatinan masyarakat tidak sesuai dengan nuansa kebatinan para elite politik. Presiden sudah memberikan pernyataan tegas bahwa Pemilu 14 Februari 2024 tidak akan ditunda. Ia meminta tidak ada lagi spekulasi soal wacana 3 periode dan penundaan Pemilu. Pelajaran penting dari unjuk rasa 11 April kemarin, para elite politik harus memiliki kepekaan untuk menangkap suara hati masyarakat. Jangan bermain-main dengan gagasan-gagasan inkonstitusional yang dapat memicu gejolak di masyarakat. Di tengah aksi unjuk rasa di Jakarta, ada peristiwa menyedihkan. Pegiat media sosial Ade Armando dikeroyok sejumlah orang di tengah kerumunan massa. Ini sungguh tidak beradab. Barbar. Tidak bermoral. Bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Ade dikeroyok? Siapa pengeroyoknya? Simak obrolan lengkapnya bersama Heru Margianto, Managing Editor Kompas.com dan Cindy Sistyarani, Jurnalis Kompas TV di Ruang Jernih Episode 14. #kcm #herumargianto #ruangjernih #jernihkanharapan 0:00 Intro 0:56 Keseriusan Presiden 10:24 Demo Berakhir Ricuh
video
03:41
IDI Sebut Keputusan Pelonggaran Pemakaian Masker di Ruang Terbuka Sudah Tepat
IDI Sebut Keputusan Pelonggaran Pemakaian Masker di Ruang Terbuka Sudah Tepat
IDI Sebut Keputusan Jokowi Longgarkan Pemakaian Masker di Ruang Terbuka Sudah Tepat
video
36:57
Ruang Jernih #16: Pilihan Crazy Rich: Bikin Makin Susah Rakyat atau Bantu Kesusahan Rakyat
Ruang Jernih #16: Pilihan Crazy Rich: Bikin Makin Susah Rakyat atau Bantu Kesusahan Rakyat
Joko Suranto memilih untuk bersikap murah hati akan keresahannya terhadap kondisi jalanan yang rusak di Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan dengan mendanai perbaikan jalan yang menghabiskan Rp 2,8 Miliar. Sikapnya tersebut mendapatkan tanggapan positif, dan bahkan banyak yang menyebutnya Crazy Rich Grobogan. Hal ini harusnya dapat memberikan efek “tamparan” kepada pemerintah setempat selaku penyelenggara jalan yang nyatanya tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut, dan mau tidak mau harus warganya sendiri yang turun tangan. Crazy Rich memang sedang hangat diperbincangkan. Orang-orang seperti berlomba ingin meraih sebutan ini. Mungkin itu pula yang ada di benak para pejabat kita pada kasus kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu. Ditetapkannya Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan sebagai tersangka kasus minyak goreng, serentak membuat masyarakat geram dengan permainan yang ada di belakangnya. Karena selama beberapa bulan terakhir, kita harus direpotkan oleh kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran. Mengutip kata-kata motivator di berbagai seminar: “Ini semua soal mindset”. Simak obrolan lengkapnya bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com dan Cindy Sistyarani Jurnalis Kompas TV di Ruang Jernih Episode 16. #kcm #wisnunugroho #ruangjernih #jernihkanharapan 0:00 Intro 2:01 Crazy Rich Grobogan 11:39 Undang-Undang yang Mengatur 15:40 Tersangka Mafia Minyak Goreng 26:04 Crazy Ricy dari Kalangan Menteri
video
01:29
Pendukung Richard Eliezer Setia Padati Ruang Sidang PN Jaksel
Pendukung Richard Eliezer Setia Padati Ruang Sidang PN Jaksel
Beberapa kali mereka memanggil nama Richard Eliezer, sebelum...
video
02:05
Polri Tegaskan Tidak Ada Kebakaran di Ruang Baintelkam Mabes Polri, Hanya Korsleting
Polri Tegaskan Tidak Ada Kebakaran di Ruang Baintelkam Mabes Polri, Hanya Korsleting
Kombes Yudhi Sulistianto mengungkap bahwa ada korsleting di ruangan Baintelkam Mabes Polri, tetapi bukan kebakaran.
video

All News

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads