Ketika rupiah babak belur terimbas ketidakpastian perekonomian global, transaksi lintas-negara juga ikut terguncang. Sudah kurs berantakan, volume perdagangan pun berkurang.
Menyekolahkan anak di luar negeri tak hanya butuh kesiapan biaya yang memadai, terutama ketika tak ada dukungan beasiswa penuh. Dengan valuta berbeda, orangtua juga harus menimbang fluktuasi nilai tukar.