Ricky menegaskan, matinya reformasi disebabkan oleh dua hal pokok, yakni agresi neoliberalisme dan 'ngawurisme' yang menjangkiti mayoritas elite dan aktivis 1998 yang rela menjadi agen penjual bangsa.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Chaniago, menilai, rencana KPK merekrut pegawai dari kalangan TNI akan mematikan optimisme reformasi militer.
Program dan komitmen lembaga kepolisian untuk menjaga jarak dari kepentingan politik seharusnya mampu direfleksikan dalam kebijakan yang mempertimbangkan pandangan serta masukan positif dari masyarakat.