Sebuah laporan pemerintah Amerika Serikat memuat fakta Pemerintah Arab Saudi "memecat" 3.500 ulama yang dianggap radikal sejak 2003.

KSAD Dudung Abdurachman mengatakan kepada Pangdam dan Danrem agar tidak mengundang penceramah radikal

Kepala Bagian Operasi (Kabag Banops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa wanita yang menerobos kawasan Istana Negara dan menodongkan pistol mengaku dirinya mendapat wangsit untuk melakukan tindakan tersebut.

Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyebut Siti Elina tersangka penodong pistol ke Paspampres terindikasi dengan kelompok radikal Hizbur Tahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII).

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, kelompok radikal kini telah memasuki beberapa elemen masyarakat, termasuk elemen mahasiswa.