Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
06:06
Pemerintah Mulai Salurkan BLT BBM dan Bantuan Pangan Non Tunai Lewat Kantor Pos
Pemerintah Mulai Salurkan BLT BBM dan Bantuan Pangan Non Tunai Lewat Kantor Pos
Pemerintah mulai menyalurkan BLT BBM dan bantuan pangan non tunai lewat kantor pos.
video
01:58
KKB di Papua Berondong Mobil Satgas Damai Cartenz dengan Tembakan
KKB di Papua Berondong Mobil Satgas Damai Cartenz dengan Tembakan
Dalam dua hari, kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan serangan terhadap aparat keamanan.
video
03:35
Fakta-Fakta KST Papua Serang Pos Marinir di Nduga
Fakta-Fakta KST Papua Serang Pos Marinir di Nduga
Fakta-fakta terkait serangan KST Papua ke Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3, Sabtu (26/3/2022)
video
01:02:26
[BEGINU S4E1]: Dahlan Iskan, Kehilangan Jawa Pos, dan Sakit Hati Pemberi Energi
[BEGINU S4E1]: Dahlan Iskan, Kehilangan Jawa Pos, dan Sakit Hati Pemberi Energi
Salah satu surat kabar tertua di Indonesia, Jawa Pos, saat itu sedang mengalami krisis keuangan karena kurangnya angka penjualan. Setelah Jawa Pos beralih ke PT Grafitti (Penerbit Tempo) dari pendirinya, The Chung Sen, tahun 1982 Eric Samola menunjuk Dahlan Iskan sebagai Pimpinan Jawa Pos. Saat awal memimpin Jawa Pos, Dahlan Iskan dihadapkan persoalan yang rumit. Ia harus bisa menjadi harapan baru bagi sisa karyawan yang menggantungkan hidupnya dari Jawa Pos. Menurunnya minat pembaca Jawa Pos tentu berimbas pada penjualan, sehingga tidak ada loper koran yang mau menjual Jawa Pos lantaran tidak laku pembeli. Hal ini memutar otak Dahlan Iskan untuk memikirkan terobosan guna meningkatkan kembali oplah yang kian menurun drastis. Baginya, kebangkitan adalah hal yang tidak mungkin terjadi apabila hanya melakukan sesuatu yang sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Strategi “anyar” ala Dahlan Iskan berhasil merebut hati para pembaca. Ia berhasil menjalankan langkah besar yang tidak pernah dilakukan oleh harian kabar lain, sehingga akhirnya dari waktu ke waktu jumlah oplah pun mengalami peningkatan signifikan. Kurun waktu 5 tahun, Dahlan Iskan membawa Jawa Pos semakin dikenal. Sayangnya, nyala semangat Dahlan Iskan tidak dapat terus-menerus menemani perjalanan Jawa Pos yang telah dibesarkannya selama kurang lebih 40 tahun terakhir. Ia pun harus mengikhlaskan dirinya untuk tidak lagi bersama keluarga Jawa Pos. Namun, kesuksesannya yang inspiratif ketika menyelamatkan Jawa Pos yang kini tetap memiliki nama besar, abadi dalam sejarah. Selain sosoknya yang penuh semangat tersebut, ia juga merupakan pribadi yang rendah hati. Masa kecilnya yang sudah terbiasa dengan kepahitan, membuat dirinya memiliki sifat mudah “move on” dan hal ini kemudian menjadi energi kuat baginya untuk terus maju. Sakit hati yang membawa perubahan. Itulah Dahlan Iskan. Mari simak cerita perjalanan Dahlan Iskan dengan @beginu di Beginu Season 4 Episode 1 hanya di Youtube Kompascom! #beginu #wisnunugroho #dahlaniskan
video
01:37
KST Lakukan Penyerangan di Nduga, Seorang Anggota Marinir TNI Gugur
KST Lakukan Penyerangan di Nduga, Seorang Anggota Marinir TNI Gugur
Serangan telat diketahui karena di lokasi kejadian tidak ada jaringan telefon.
video

All News

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads