Penemuan ini sekaligus mengakhiri spekulasi yang menyebutkan bahwa material berbahaya itu sudah jatuh ke tangan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Militer AS menghabiskan biaya selangit atau hampir 43 juta dollar AS (Rp 585 miliar) untuk membangun pom bensin di Sheberghan, Afganistan, yang tidak digunakan warga Afganistan.