KPU memastikan, tiga hari menjelang pemungutan suara, semua masalah yang ada sudah selesai, termasuk masalah anggaran dan sengketa yang sebelumnya masih terjadi di sejumlah daerah.
Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Didik Supriyanto menilai, Kabupaten Keerom merupakan daerah yang paling rawan konflik dari 11 daerah di Papua yang menggelar pilkada serentak.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz menilai, fenomena partai minta "saham" alias mahar masih terjadi pada penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015.