Tak keliru bila para pengamat mengatakan pelemahan bisnis dan industri properti tak berlangsung lama, hanya pada semester 2013 hingga akhir 2014. Itu terbukti, tahun ini ada banyak proyek properti yang dikembangkan.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., berencana mengembangkan proyek teranyar mereka yang bertajuk Jaya Sea Front pada tahun ini dengan estimasi gross development value (GDP) senilai Rp 2,5 triliun.
Imperium bisnis nasional, Sahid Group, menganggarkan dana Rp 300 miliar belanja modal untuk mendanai lima proyek baru yang akan mulai dibangun tahun 2015.
Tak hanya di Indonesia harga rumah mengalami lonjakan tajam sehingga tak terbeli kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kondisi serupa juga terjadi di Australia.