Perlu dikaji ulang apakah pertumbuhan ekonomi selama ini hanya dinikmati oleh segelintir pihak karena akumulasi kapital bertumpuk pada kurang dari 10 persen konglomerat yang menguasai 90 persen perekonomian nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2014 mencapai 5,12 persen bila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.
Pasar properti semakin merosot dan mengancam pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Hal ini didasari pada kinerja 10 kota besar sebagai pasar properti paling kuat yang mengalami kejatuhan harga.