Kemerosotan ini dipicu oleh aksi tunda investor yang memilih menghindari risiko, karena volatilitas pasar saham dan lingkungan ekonomi yang terus melemah.
Dalam sebuah tender, pemerintah Hong Kong menjual sebidang tanah di kawasan Tai Po dengan harga turun 70% per kaki persegi dibanding harga penjualan pada transaksi serupa di September 2015.