Jejaring sosial dan layanan pesan instan disebut sebagai sumber yang memicu meningginya angka perceraian di negeri Tiongkok. Hal itu diketahui berdasarkan laporan para ahli yang dimuat di majalah Tiongkok, Banyuetan.
Sebuah studi terbaru menemukan bahwa orang-orang yang menikah setelah usia 32 tahun cenderung lebih rawan terhadap perceraian ketimbang mereka yang menikah di usia pertengahan 20-an.