Harian yang menjadi corong Partai Komunis China mengecap mantan kepala keamanan negara itu, yang kini tengah diselidiki terkait korupsi, sebagai "pengkhianat". Media itu juga menyamakan mantan pejabat itu dengan para pengkhianat pada masa lalu.
Yasonna Hamonangan Laoly menganggap aneh pernyataan sejumlah elite Partai Demokrat yang mengaku dikhianati Partai Golkar karena menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pilkada.
"PAN dan PKS ini lahir pada era reformasi. Nah, sekarang mereka pada barisan yang hendak mengembalikan pilkada seperti zaman Orde Baru. Artinya, bila ini terjadi, PAN dan PKS akan dicap sebagai pengkhianat reformasi."