Awalnya, Arsyad mengaku malu. Namun, dia tidak lagi mempersoalkan karena popularitasnya berimbas pada omzet warung sate tempat dia bekerja. Warung itu kini semakin ramai.
Arsyad mengaku ikhlas menjalani hukuman sosial tersebut. Dia berharap, dengan menjalankan hukuman sosial, hal itu dapat menambah pahala dan menghapus kesalahan yang telah dia perbuat.