Pengembang menengah ke bawah mendapat tekanan luar biasa. Terutama dari kontraktor yang meminta ongkos jasa konstruksi dinaikkan sebesar 10 persen hingga 15 persen. Di sisi lain mereka harus mengejar target penjualan rumah.
Meski menyatakan komitmennya mempertahankan tingkat suku bunga KPR bersubsidi, Menpera Djan Faridz tetap bersikukuh akan menaikkan harga rumah subsidi. Menpera beralasan tidak ingin membebani pengembang.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menjamin, pengalihan dana subsidi BBM bagi program perumahan swadaya pasti akan ada. Ada Rp 3 triliun bisa dialihkan dari program subsidi BBM tersebut untuk perumahan.