Penyandang disabilitas yang mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri akan didampingi pendamping khusus saat mengerjakan soal ujian pada 31 Mei 2016 nanti. Akan dibantu sesuai kebutuhan.
Kekurangan fisik bukan penghalang mengembangkan kreativitas menghasilkan produk berkualitas. Beberapa di antara mereka bahkan mampu membangun bisnis sendiri. Semangat juang mereka patut dijadikan panutan.
Realita yang dihadapi para penyandang disabilitas intelektual tinggi saat ini adalah minimnya pelayanan pendidikan bagi mereka. Mereka menjadi komunitas termarginalkan.