Farhat menjelaskan ia menganggap PDI-P sebagai kendaraan politik paling tetap untuk melawan petahana, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada 2017.
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini sebelumnya sudah mendaftarkan diri ke Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).