Tim investigasi parlemen Malaysia menemukan bahwa perusahaan negara yang terkait dengan PM Najib Razak melakukan pembayaran mencurigakan sebesar lebih dari 3 miliar dollar AS atau hampir Rp 40 triliun.
Ketua MPR Zulkifli Hassan berharap, pemerintah segera mengambil langkah untuk membebaskan sepuluh anak buah kapal WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf.