Kebutuhan membangun infrastruktur untuk menjawab ketimpangan-ketimpangan akibat ledakan pertumbuhan penduduk, semakin menguat di kawasan perkotaan negara-negara anggota APEC. Untuk itu, dibutuhkan kemitraan pemerintah dan swasta.
Ketersediaan infrastruktur yang memadai diakui sebagai salah satu faktor pendorong pertumbuhan kawasan, sekaligus mampu meningkatkan nilai lahan dan properti di sekitarnya.
Peran sektor industri konstruksi sangat vital dalam pembangunan Nasional. Kontribusinya sebesar 9,99 persen atau Rp 907 triliun dari total product domestic bruto (PDB) Nasional atau Rp 9.083 triliun.