Franky Sibarani mengakui kesulitan untuk memenuhi target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memangkas waktu penyelesaian izin pembangunan pembangkit listrik menjadi hanya tiga bulan.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan dibutuhkan dana sekitar Rp 120 triliun untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 10.000 megawatt (MW).
Tak mengikuti jejak India, ternyata pemerintah Indonesia menolak dengan tegas tawaran dari Rusia untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).