Seorang peneliti yang juga guru besar dari Universitas Pattimura Ambon, Prof Dr Rer Nat Ir Abraham S Khouw, MPhil, mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitiannya, setiap tahun, permukaan air di Teluk Ambon mengalami kenaikan setinggi 29 sentimeter.
Setidaknya 26 sisa kerangka berserakan di salah satu kepulauan di perairan Pasifik setelah air pasang menggenangi wilayah tersebut sejak Februari 2014 hingga April 2014.
Peneliti memperkirakan, pemanasan global dapat menyebabkan malaria menyebar ke tempat-tempat yang praktis belum pernah dilanda penyakit pembawa maut tersebut.