Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada akan menggelar pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia yang menjadi buruh migran di Hongkong.
Dalam prosesnya, semua prajurit berlatih 20 jam sehari dan hanya diberi waktu tiga jam untuk beristirahat. Dalam salah satu sesi latihan mereka harus melakukan patroli jalan kaki sejauh 200 kilometer sambil membawa peralatan seberat 90 kilogram.
Cakupan pelatihan bagi guru yang bertujuan meningkatkan mutu tenaga pendidik belum memadai. Selain itu, sejumlah program pelatihan juga dinilai belum tepat sasaran.