Tawuran antarpelajar di Jakarta ditengarai bukan hanya disebabkan oleh tradisi kekerasan, melainkan juga oleh pertambahan jumlah penduduk dan tata ruang kota.
Empat orang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah I, Kemayoran, Jakarta Pusat, mengalami luka-luka akibat disiram air keras oleh pelajar lain di Jalan Angkasa, Kemayoran.