Salah satu strategi untuk mengurangi ketimpangan antara pasokan dan kebutuhan rumah (backlog) dengan cepat adalah dengan mengurangi bahkan menghilangkan biaya perizinan.
Untuk mengurangi angka backlog, pengembang mendorong pemerintah supaya menentukan persebaran kebutuhan rumah di seluruh Indonesia secara mendetail hingga tingkat kabupaten.
Tak perlu dana besar dan waktu lama untuk membangun sebuah rumah impian layak huni. Hanya dengan Rp 55 juta, sebuah "istana" bisa dibangun dalam waktu dua hari.