Mereka menolak digusur karena telah terdaftar sebagai warga DKI yang sah dan rutin membayar PBB. Mereka juga menyebut bahwa pengalihan aset itu tidak sesuai prosedur.
"Jadi, saya fokus PAM Jaya gabung dengan PAL Jaya. Palyja juga sudah mau kerja dengan kami. Mereka sadar enggak baik juga terus-menerus kayak begini," kata Basuki.
Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama berencana menggabungkan PT Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan PD Perusahaan Air Limbah (PAL) Jaya. Penggabungan ini, lanjut dia, disebabkan keduanya saling berkaitan.