Obat-obat tersebut mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas. Diduga itulah penyebab gagal ginjal akut.
Jubir Kemenkes, Mohammad Syahril mengonfirmasi, Indonesia mendapat donasi 200 vial obat penawar untuk pengobatan gagal ginjal akut dari perusahaan farmasi Jepang, Takeda.