Setetes darah bagi manusia sangat berarti, terutama ketika dihadapkan pada kondisi darurat perawatan, seperti operasi yang membutuhkan donor. Nyawa adalah taruhannya.
Sebuah foto yang memperlihatkan seorang dokter yang menangis sambil terduduk karena tak bisa menyelamatkan nyawa seorang pasiennya yang masih remaja menjadi populer di dunia maya.
Hanya gara-gara uang Rp 5.000, Angger Budi Santoso (35) kehilangan nyawa, Kamis (19/3/2015). Kondektur kopaja itu dibunuh kondektur kopaja lainnya yang mengajak beberapa orang lain.