Pemerintah pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong Un, semakin berani mengunjuk detail program rudal nuklir jarak jauh yang dikembangkan negaranya. Langkah itu tidak lazim dan jarang dilakukan rezim ayahnya, Kim Jong Il (1941-2011)
Keberhasilan Korea Utara (Korut) menguji mesin rudal balistik antar benua (ICBM) pekan lalu sekaligus menandakan tingkat ancaman yang semakin tinggi bagi dunia.
Misil Rodong mampu membawa hulu ledak seberat 1 ton sejauh 1.250 kilometer sehingga mencapai semua daerah Korea Selatan, sebagian besar Jepang, serta mampu mencapai China dan Rusia.
Citra satelit terbaru menunjukkan ada aktivitas mencurigakan di kompleks nuklir Korea Utara. Aktivitas itu boleh jadi terkait dengan pemrosesan ulang plutonium untuk bom-bom nuklir.
Polisi rahasia Amerika Serikat bekerjasama dengan aparat keamaan setempat memperketat pengamanan di Washington DC terkait Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir atau Nuclear Secury Summit (NSS).