"Kalau tidak dicegah akan percuma (Munaslubnya). Peredaran uangnya akan secara liar dan ilegal. Siapa menjamin di ruang 'remang-remang' akan banyak lagi transaksinya," katanya.
Penyelenggaraan Munaslub Golkar di Bali mensyaratkan kepada seluruh bakal calon ketua umum untuk membayar sumbangan sebesar Rp 1 miliar. Namun, sumbangan itu justru dianggap dapat menjadi preseden buruk bagi Golkar ke depan.
"Perubahan itu menurut saya karena alasan teknis. Apalagi secara formal Golkar sudah menyatakan diri sebagai partai yang mendukung kabinet," kata Akbar.