Kebangkrutan Energy XXI akan jadi gambaran kegagalan sektor energi terbesar kedua di AS, sejak harga minyak jatuh dan sejumlah produsen migas terancam risiko gagal bayar (default).
Penurunan kontribusi seiring dengan kemungkinan perubahan asumsi harga minyak Indonesia menjadi 30-40 dollar AS per barrel dari asumsi awal dalam APBN 2016 di level 50 dollar AS per barrel.