Aparat keamanan Mesir, hingga Senin (12/8/2013) sore, belum kunjung menggelar operasi pembubaran dua kamp pengunjuk rasa pro-Muhammad Mursi yang seharusnya digelar pada dini hari.
Intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengatakan, negara lain bisa membantu Mesir untuk memecahkan kebuntuan politik di negaranya, termasuk Indonesia.
Harapan akan munculnya solusi damai krisis di Mesir makin tipis setelah kedua pihak yang berseteru di negara itu tetap bertahan pada pendirian masing-masing, bahkan terkesan cenderung memilih konfrontasi.
Bermula dari pemilik toko yang menembak dua pemuda yang menebar dagangan di halaman tokonya, terjadi aksi pembalasan berupa pembakaran toko yang menewaskan pemilik dan 12 karyawan.
Pemerintah Mesir menyatakan tidak berniat mencanangkan keadaan darurat saat ini. Demikian pernyataan seorang pejabat pemerintah, Senin (29/7/2013), dua hari setelah setidaknya 72 pendukung Muhammad Mursi tewas dalam bentrokan di Kairo.