Selain bank tanah, desakan lain untuk menyikapi kemungkinan jumlah backlog mencapai 15 juta pada 2014 mendatang adalah realisasi tabungan perumahan rakyat atau tapera.
Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia mengusulkan pemberlakuan crash program kepada Pemerintah berupa uang muka sebesar Rp 1.000.000 untuk pembelian rumah bersubsidi khusus masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Terkait kenaikan BI Rate yang diyakini tidak akan menggoyang sektor perumahan, namun tetap saja Pemerintah harus menjalankan fungsinya, mendorong dan menjaga pasokan rumah untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pemerintah didesak untuk terus menyediakan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Angka kekurangan rumah untuk masyarakat setiap tahun meningkat 700.000 unit.
Pemerintah harus segera menyiapkan bank tanah untuk mengantisipasi melonjaknya harga lahan. Banyak aset pemerintah dan BUMN serta pemerintah dimanfaatkan untuk kebutuhan itu.