"Saya siap di mana pun. Karena saya adalah dari pendidikan tinggi, mantan rektor, pernah juga jadi komisaris BUMN. Jadi bagi saya enggak masalah," imbuh Nasir.
Diaspora Indonesia dapat menjadi benteng dan pilar intelektual yang juga melakukan peran diplomasi, baik itu mahasiswa atau yang bekerja di luar negeri.