Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengandalkan model bisnis agregasi guna mengembangkan sekaligus mengakselerasi sektor wastra dan kriya.

Teten menilai, koperasi harus mengakomodasi perkembangan teknologi untuk menciptakan digitalisasi di dalamnya.

''Kayanya usaha simpan pinjam pakai nama koperasi. Itu sih hanya label saja mengatasnamakan koperasi,'' jelas Marwan.

Pelaku UKM bisa memanfaatkan pusat layanan usaha terpadu (PLUT) untuk pengembangan produk dan pemasaran

Puluhan pejabat eselon yang tidak lagi tertampung kemungkinan akan ditempatkan pada pos-pos baru, misalnya pada pos Inspektorat sebagai auditor, juga sebagai tenaga-tenaga penyuluh yang sampai saat ini masih sangat diperlukan keberadaannya.