Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia meminta kepada kedua calon presiden dan para pendukungnya untuk tidak menggunakan media masa untuk menghasut dan mengacaukan informasi pasca-Pemilu Presiden 9 Juli yang lalu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau kepada media massa di Indonesia untuk bisa menjaga pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden kali ini dengan pemberitaan yang konstruktif.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjadi partai politik yang paling banyak diberitakan setelah penyelenggaraan pemilu legislatif 9 April 2014.
Konten penyiaran saat ini mulai menggeser kebutuhan publik. Sajian yang ditampilkan seharusnya beragam, tetapi kini sudah senada dan bahkan terkesan terlalu "Jakarta" tanpa memberikan porsi yang cukup untuk konten lokal.