Jika kehancuran di sekitar Tambora disebabkan terpaan awan panas, kematian massal berskala global justru disebabkan pendinginan Bumi pasca letusan.

Kini gunung yang melegenda itu hanya menyisakan ketinggian 2.751 mdpl. Kaldera besar juga tercipta akibat letusan yang membawa petaka hingga daratan Eropa ini.

Bertahun-tahun, arkeolog berusaha mencari tulang belulang jejak pertempuran Waterloo yang terjadi cuma dua bulan setelah Tambora meletus. Namun, baru akhir-akhir ini mereka berhasil mengungkap jejak terlengkapnya.

Meski tak mendapat cahaya matahari akibat terhalang bumi, bulan biasanya masih tampak selama totalitas gerhana, berubah warna menjadi merah darah. Namun 199 tahun lalu, tepatnya 10 Juni 1816, bulan benar-benar hilang saat masuk totalitas gerhana. Sebabnya

Sebuah perjalanan tim ekspedisi Jaya Giri Jaya Bahari terdiri dari Bentara Budaya, Harian Kompas, dan Kompas.com, menuju dasar kaldera Gunung Tambora.