Pada hari Rabu 4 Maret rupiah terpuruk menembus angka 13.000 per dollar AS ketika Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan sedang berada di Washington DC
Pemerintah mengkhawatirkan harga minyak dunia yang rendah, dan memaksa perubahan asumsi harga Indonesia Crude Price (ICP) dari usulan awal sebesar 70 dollar AS per barel, menjadi 60 dollar AS per barel.
Defisit neraca perdagangan hingga akhir 2014 diyakini bakal membaik dibandingkan 2013. Namun, pasokan bahan baku dan penolong juga diperkirakan susut karena pelemahan kurs.