Pergerakan rupiah masih dibayangi oleh kebijakan Federal Reserve yang cenderun memperketat kebijakan moneternya untuk merespons tingginya inflasi AS.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda pukul 08.55 WIB berada di posisi Rp 13.725 per dollar AS, lebih kuat dibandingkan penutupan kemarin pada 13.775.

Hari ini rupiah menghadapi tekanan eksternal seiring positifnya data ekonomi Paman Sam.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Robert Pakpahan menyampaikan terjadi perubahan nominal pembiayaan utang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 setelah dilakukan penyesuaian

Hingga Selasa (29/9/2015) ini, otot rupiah semakin tak bertenaga. Bahkan, posisi rupiah semakin terpuruk.