Kualitas udara provinsi DKI Jakarta yang semakin memburuk akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan. Hal ini diperparah dengan meningkatnya aktivitas di luar ruangan yang menyebabkan meningkatnya pelepasan polutan ke udara.
Berbagai model aplikasi pemantau kualitas udara kerap menjadi andalan para pengguna telepon pintar sebelum melakukan aktivitas. Tentunya, ini merupakan suatu bentuk kepedulian diri yang bijak. Apalagi kebanyakan aktivitas dilakukan di pagi hari, yang katanya udaranya lebih bersih.
Lantas, mengapa hasil pantauan dari aplikasi menunjukkan kualitas udara di pagi hari cenderung lebih buruk? Bagaimana cara memahaminya?
Bagaimana kita merespons dan menghadapi buruknya kualitas udara di Jakarta?
Simak obrolan lengkapnya bersama Amir Sodikin, News Managing Editor Kompas.com dan Veronika Kaban, Dosen Digital Journalism UMN di Ruang Jernih.
0:00 Intro
1:27 Gambaran Kualitas Udara Beberapa Hari Terakhir
5:24 Indikator Kualitas Udara
18:50 Anjuran Bermasker
#kcm #ruangjernih #amirsodikin #veronikakaban #jernihkanharapan