Penurunan tingkat penjualan yang dialami beberapa pengembang untuk proyek-proyek terbaru mereka, menyebabkan pertumbuhan penyaluran kredit di sektor properti juga menunjukkan perlambatan.
Perkembangan kredit konsumsi properti secara tahunan pada triwulan II-2015 tercatat sebesar 9,92 persen atau menurun 1,64 persen dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2015 yang mencapai 11,56 persen.
Pasar properti Singapura diprediksi akan pulih dengan catatan bila kebijakan pengetatan (pendinginan) kredit, bea materai ganda dan pembatasan pembelian masih diberlakukan.