Depresiasi rupiah terhadap dollar AS jelas sangat berpengaruh pada sektor properti. Tak terkecuali berimbas pada pembangunan perumahan bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Meski tetap menjadi pilihan utama, pemanfaatan KPR pada triwulan II 2013 justru menurunmenjadi 75,45 persen, dibanding kuartal sebelumnya yakni sebesar 76,46 persen.
Akan sangat bijaksana bila pihak Bank Indonesia melakukan terobosan dengan melihat semua aspek dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari pemberlakukan loan to value atau LTV pada 1 September 2013 mendatang.
Pemerintah memperkirakan, peningkatan KPR FLPP akan terjadi pascalebaran serta pada masa akhir tahun 2013. Tahun ini Kemenpera menargetkan KPR FLPP 2013 sebanyak 121.000 unit rumah.