BNI dan DPP REI berencana meluncurkan program penanggulangan kredit properti khusus masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini terkait dengan masalah Surat Edaran BI No. 50/40/DKMP mengenai KPR Inden.
Asosiasi pengembang rumah bersubsidi berharap pemerintah bisa memberikan subsidi uang muka rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini dibutuhkan sebagai solusi menghadapi kenaikan harga rumah.
Pengembang rumah murah bersubsidi mengatakan bahwa imbas kenaikan harga BBM dan kenaikan Dollar AS tidak berpengaruh terhadap pasar, namun lebih pada pengembang. Pengembang tercekik oleh mahalnya harga tanah dan material.
Depresiasi rupiah terhadap dollar AS jelas sangat berpengaruh pada sektor properti. Tak terkecuali berimbas pada pembangunan perumahan bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Akan sangat bijaksana bila pihak Bank Indonesia melakukan terobosan dengan melihat semua aspek dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari pemberlakukan loan to value atau LTV pada 1 September 2013 mendatang.