Asosiasi pengembang rumah bersubsidi berharap pemerintah bisa memberikan subsidi uang muka rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini dibutuhkan sebagai solusi menghadapi kenaikan harga rumah.
Naiknya BI Rate ke level 7,75 persen akan berimbas pada naiknya suku bunga perbankan, termasuk KPR. Suku bunga KPR diperkirakan akan naik menjadi 13,5 persen sampai 14 persen.
Pemerintah serius membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan mengentaskan ketimpangan pasokan dengan kebutuhan (backlog), pada 2015 mendatang melalui alokasi anggaran KPR subsidi Rp 5,1 triliun.
BTN semakin memperkuat posisinya sebagai bank penyalur kredit pemilikan properti (KPR) terbesar di Indonesia. Sejak 10 desember 1976 sampai November 2014, rumah yang terealisasi dengan menggunakan KPR BTN sebanyak 3.371.958 unit.