"Kelonan sama suami, boleh kan. Kangen sekali sama bapak," kata Karen.

Disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, atau sensorik dalam jangka waktu yang lama. Seringkali, para disabilitas ini dianggap tak mampu untuk menjalankan pekerjaan, aktivitas tertentu. Berbeda dengan Cheta Nilawaty, seorang penyandang difabel fisik karena penyakit diabetes yang dideritanya. Perempuan yang sudah menjadi jurnalis sejak lama itu tetap melanjutkan pekerjaannya meskipun kini ia tak lagi bisa melihat. Lalu, bagaimana Cheta menjalani pekerjaannya menjadi seorang jurnalis dengan keterbatasan fisik? Apa saja tantangan yang harus ia hadapi dalam menjalani pekerjaannya sebagai jurnalis tunanetra? Simak jawabannya dalam program NARA – bersama Cheta Nilawaty Prasetya Ningrum, seorang jurnalis disabilitas media Tempo 1:12 Profil Cheta Nilawaty Prasetya Ningrum 1:47 Awal mula kehilangan penglihatan permanen 6:43 Cerita melewati fase-fase perubahan saat menjadi tunanetra 10:03 Alasan tetap bekerja sebagai jurnalis hingga saat ini 13:32 Halangan terbesar menjadi jurnalis disabilitas Produser: Lusia Kus Anna Video Editor: Andre Irwanto & Farrel Manuel Videographer: Antonius Aditya Mahendra Kreatif: Niken Monica Desiyanti #nara #health #disabilitas #tunanetra #ablsioretina #kebutaan #jurnalis #jurnalisdisabilitas #jurnalistempomedia #tempo #pekerjaandisabilitas #tantangandisabilitas #chetanilawaty#kompashealth #akuratterpercaya #jernihmelihatdunia #jernihkanharapan

Hyundai Indonesia resmi menyerahkan 393 unit kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) ke Kementerian Sekertaris Negara RI untuk mendukung perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Lantas apakah dengan begitu mobil bakal dijadikan kendaraan operasional pemerintah Indonesia usai G20, sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022?

Bagi pengendara yang masih awam, harus diperhatikan beberapa langkah dalam menghadapi ban pecah di jalan. Berikut ini TipsNTrik sebelum melakukan pergantian ban secara darurat dalam perjalanan.

Ratusan pil koplo itu disimpan dalam alat kontrasepsi pria lalu dimasukkan ke dalam alat kelamin kemudian ditutup dengan pembalut.