Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#Keuangan

AS Sanksi 5 WNI Fasilitator Keuangan ISIS, Ada yang Sedang Dipenjara dan Sudah Bebas
AS Sanksi 5 WNI Fasilitator Keuangan ISIS, Ada yang Sedang Dipenjara dan Sudah Bebas
“Di antara mereka ada yang masih dalam penjara dan ada pula yang sudah keluar,” kata Nurwakhid.
Nasional
02:58
Marak Aksi Penipuan Tarif Transaksi, Ini Cara Menyiasatinya untuk Para Nasabah
Marak Aksi Penipuan Tarif Transaksi, Ini Cara Menyiasatinya untuk Para Nasabah
Aksi penipuan tarik transaksi yang mencatut nama-nama sejumlah bank di Indonesia mulai ramai kembali. Korbannya pun harus merugi sampai puluhan juta rupiah. Akibat perbuatan ini, tak hanya masyarakat namun perbankan di Indonesia juga dirugikan. Tindakan penipuan ini murni dari oknum penipu dan bukan dari perbankan manapun di Indonesia. Lalu bagaimana caranya kita sebagai nasabah agar terhindar dari segala macam penipuan? Simak video penjelasan terkait menghindari aksi penipuan berikut ini.
video
02:14
Kata Sri Mulyani soal Harga BBM yang Disebut Akan Alami Kenaikan
Kata Sri Mulyani soal Harga BBM yang Disebut Akan Alami Kenaikan
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebut pemerintah membutuhkan tambahan anggaran Rp 198 triliun jika tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar.
video
06:22
Intip Desa Devisa Bulu Mata Palsu yang LPEI Resmikan di Purworejo | Fun Fact Teman Bisnis
Intip Desa Devisa Bulu Mata Palsu yang LPEI Resmikan di Purworejo | Fun Fact Teman Bisnis
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank meresmikan Desa Devisa Bulu Mata di Purworejo, Jawa Tengah pada Kamis, 9 Februari 2023 lalu. Program Desa Devisa Bulu Mata Purworejo ini merupakan proyek kolaborasi LPEI bersama PT Astra Internasional Tbk, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
video
01:35
Menteri Keuangan Kanada Sebut G20 Tak Dapat Berfungsi dengan Kehadiran Rusia
Menteri Keuangan Kanada Sebut G20 Tak Dapat Berfungsi dengan Kehadiran Rusia
Menteri keuangan Kanada Chrystia Freeland mengatakan pada Jumat (22/4/2022), bahwa kelompok ekonomi utama G20 tidak dapat berfungsi secara efektif selama Rusia tetap menjadi anggota.
video

All News

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads