KPU tidak bisa serta-merta mengabulkan permintaan kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk menunda proses rekapitulasi suara nasional Pilpres 2014 dengan alasan terjadi kecurangan masif.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas meminta agar semua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dapat bersabar dalam menghadapi keputusan Komisi Pemilihan Umum terkait hasil Pilpres.
Ketua tim pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, menilai wajar jika dilakukan pemungutan suara ulang di sejumlah TPS. PSU dianggap wajar karena tim advokasi Prabowo-Hatta menemukan sejumlah kecurangan.
Joko Widodo punya alasan tersendiri untuk terus melakukan blusukan ke sejumlah daerah seusai Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Jokowi khawatir proses penghitungan suara berjenjang dinodai oleh praktik kecurangan.
Koordinatior Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR) Muhammad Afifuddin merasa khawatir akan adanya kecurangan yang lebih canggih oleh tim sukses kedua pasang calon presiden dan wakil presiden.