Data mengungkap bahwa konsentrasi partikel beracun di Sumatera dan Kalimantan terus tinggi pada jangka waktu lebih dari seminggu. Sementara distribusi titik api banyak terdapat di lahan konsesi.
Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat masih terus terjadi. Dampak kabut asapnya pun merata menyelimuti sejumlah kota/kabupaten, di antaranya Pontianak, Singkawang, Bengkayang, Sanggau, dan sejumlah kabupaten lainnya.
Kementerian telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 367 Tahun 2015 tentang Satgas Pengendalian Nasional, Operasi Darurat Penanganan Kebakaran Lahan/Hutan.
Willem mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia himpun, penyebab utama kebakaran hutan adalah karena sengaja dibakar oleh oknum tertentu untuk keperluan pembukaan lahan.
Sudah ratusan warga Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, mulai terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat tebalnya kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak bulan lalu.