Arrmanatha mengatakan, setelah menerima indikasi mengenai adanya ancaman, pihak KBRI segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pihak keamanan Nigeria.
Polisi menyatakan paket yang diterima oleh Kedutaan Indonesia di ibu kota Australia, Canberra, Senin (4/5/2015), tidak mengandung bahan berbahaya. Bubuk putih tersebut telah diperiksa di laboratorium.
Tim penanganan bahan-bahan berbahaya dari Kepolisian Australia (Hazmat), Senin (4/5/2015), berada di Gedung Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Canberra, setelah kedutaan melaporkan menerima paket yang mencurigakan.
Pasca-eksekusi mati dua warga negara Australia, keamanan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) diperketat. Namun, KBRI tetap buka seperti biasa untuk berbagai layanan konsuler.
"Saya harap Indonesia segera membuka KBRI di Palestina sebagai tanda hubungan diplomatik. Kami akan membawa Anda ke Ramallah, ke Jerusalem, kami bawa Anda ke rumah kami," kata Abdullah.